Apa Guna Sejarah?

Apa Guna Sejarah?

Apa Guna Sejarah Pengertian sejarah yang dipahami sebagai peristiwa yang terjadi di masa lalu, memiliki kegunaan yang menyebabkan kita perlu mempelajarinya. Menurut Kuntowijoyo sejarah itu berguna secara intrinsik dan ekstrinsik. Secara intrinsik sebagai pengetahuan. Seandainya saja sejarah tidak ada gunanya secara ekstrinsik, yang berarti tidak ada sumbangannya di luar dirinya, cukuplah dengan nilai-nilai intrinsiknya. Akan tetapi, disadari atau tidak, ternyata sejarah ada dimana-mana. Di dalam artikel ini akan dideskripsikan tentang apa guna sejarah baik secara intrinsik maupun ekstrinsik.

Apa Guna Sejarah Secara Intrinsik Dan Ekstrinsik?

Apa guna sejarah?. Sejarah memiliki dua kegunaan yang diklasifikasikan oleh Kuntowijoyo, yakni guna secara intrinsik dan guna secara ekstrinsik:

Guna Intrinsik

Setidaknya ada empat guna sejarah secara intrinsik; (1) sejarah sebagai ilmu, (2) sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau, (3) sejarah sebagai pernyataan pendapat, dan (4) sejarah sebagai profesi.

Sejarah Sebagai Ilmu

Banyak contoh sejarawan bukanlah orang yang memang terdidik untuk menjadi sejarawan, tetapi penulis sejarah dapat datang dari mana saja. Wartawan, guru, politisi, sastrawan, maupun pendeta boleh saja menulis sejarah. Jikalau dokter atau insinyur harus datang dari orang yang memang dididik dalam ilmunya, tidak demikian seorang sejarawan. Sejarah adalah ilmu yang terbuka. Kenyataan bahwa sejarah menggunakan bahasa sehari-hari, tidak menggunakan istilah-istilah teknis, memperkuat keterbukaan itu. Keterbukaan itu membuat siapa pun dapat mengaku sebagai sejarawan secara sah, asal hasilnya dapat dipertanggungjawabkan sebagai ilmu.

Baca Juga  Memahami Tema Sejarah Ekonomi
apa guna sejarah

Sejarah sebagai ilmu dapat berkembang dengan berbagai cara; (1) perkembangan dalam filsafat, (2) perkembangan dalam teori sejarah, (3) perkembangan dalam ilmu-ilmu lain, dan (4) perkembangan dalam metode sejarah. Perkembangan dalam sejarah selalu berarti bahwa sejarah selalu responsif terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi. Di bawah ini akan diuraikan maksud dari poin-poin di atas:

  1. Perkembangan dalam filsafat, ditunjukkan ketika filsafat sejarah pada Abad Pertengahan Eropa didominasi oleh filsafat sejarah Kristen, maka penulisan yang menonjolkan peran orang-oran suci juga tampak. Riwayat penyebaran Kristen di Irlandia misalnya, yang dilakukan oleh Saint Patrick pada abad ke-5 M masih diperingati sebagai suatu hal yang sangat penting hingga sekarang.
  2. Perkembangan dalam teori sejarah, ditunjukkan ketika dalam Seminar Sejarah I di Yogyakarta yang diberlangsungkan pada tahun 1957 telah dicanangkan perlunya nasionalisme di dalam penulisan sejarah, yaitu sejarah yang menunjukkan peran orang Indonesia (Indonesia-sentrisme) untuk menggantikan peran dari peran para penjajah Belanda (Neerlando-sentrisme).
  3. Perkembangan dalam ilmu-ilmu lain juga berpengaruh pada perkembangan sejarah. Semisal yang sangat erat dengan sejarah adalah ilmu sosiologi. Ketika sosiologi menjadikan kota sebagai bahan kajiannya, maka sejarah pun muncul dengan kajian sejarah kota.
  4. Perkembangan dalam metode juga sangat berpengaruh. Ketika dalam sejarah muncul metode kuantitatif, maka di Ameraka dan Eropa muncul sejarah kuantitatif, karena di tempat-tempat itu sumber sejarah lama sangat memungkinkan untuk dikuantifikasikan. Demikian pula kegiatan-kegiatan penerbitan sumber. Penerbitan Arsip Nasional tentang Sarekat Islam Lokal pun telah mendorong banyak penelitian.
error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Abhiseva.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Scroll to Top