Barisan Hizbullah (Kaikyo Seinen Taishintai) adalah organisasi semi-militer yang dibentuk di bawah naungan dari Masyumi. Layaknya organisasi semi-militer lainnya termasuk Barisan Pelopor dan Barisan Pelopor Istimewa yang berada di bawah naungan Jawa Hokokai, Barisan Hizbullah didirikan di bawah naungan organisasi Masyumi.
Pembentukan Organisasi Barisan Hizbullah
Barisan Hizbullah didirikan pada tanggal 15 Desember 1944. Barisan Hizbullah (Tentara Allah) atau yang dikenal dalam bahasa Jepang dengan Kaikyo Seinen Taishintai. Pimpinan keseluruhan barusan ini adalah Zainal Arifin, seorang tokoh dari Nadhlatul Ulama (NU). Melalui barisan Hizbullah, Jepang masih berharap agar propaganda tentang “perang suci” akan mendapatkan dukungan dari pemuda-pemuda Islam.

Pemuda-pemuda yang diterima sebagai anggota Hizbullah adalah mereka yang berumur antara 17 sampai dengan 25 tahun dan belum berkeluarga. Hizbullah ini dibentuk dengan tujuan sebagai korps cadangan tentara PETA. Setiap Syu di Jawa diharuskan mengirimkan 25 calon untuk dilatih di dalam barisan Hizbullah.
Pelatihan Barisan Hizbullah ini dipercayakan kepada Kapten Yanagawa, yang berhasil melatih pemuda di Seinen Dojo dan kemudian di pelatihan PETA. Pelatihan Barisan Hizbullah ini dimulai pada bulan Februari 1945 di Cibarusa dan diikuti oleh 500 orang. Setelah mengikuti pelatihan selama dua bulan, mereka dikembalikan ke daerah untuk melatih calon-calon anggota Barisan Hizbullah di daerah masing-masing.
Daftar Bacaan
- Poesponegoro, Marwati Djoened & Nugroho Notosusanto. 2011. Sejarah Nasional Indonesia VI: Zaman Jepang dan Zaman Republik. Jakarta: Balai Pustaka.
- Ricklefs, M.C. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi.