Sejarah Indonesia

Kerajaan Kendan 536-702

Kerajaan Kendan adalah kerajaan yang terletak di daerah Pulau Jawa bagian barat. Secara hukum, Kerajaan Kendan adalah daerah bawahan kerajaan Tarumanegara yang pada saat itu berada di bawah pengaruh raja Suryawarman, raja ke-7 Kerajaan Tarumanegara. Sumber mengenai Kerajaan Kendan sebagaian besar diperoleh dari Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara. Nama Kendan berasal dari kata Kendan yang …

Kerajaan Kendan 536-702 Selengkapnya »

Purnawarman (395-434): Raja Terbesar Kerajaan Tarumanegara

Purnawarman dilahirkan pada tahun 372 dan telah dinobatkan sebagai raja Kerajaan Tarumanegara pada tanggal 13 bagian terang bulan Caitra tahun 317 Saka atau tahun 393 Masehi saat berusia 21 tahun untuk menggantikan ayahnya, Rajaresi Dharmayawarmanguru. Rajaresi Dharmayawarmanguru kemudian memilih mengundurkan diri dari takhta Kerajaan Tarumanegara untuk memilih hidup di pertapaan menempuh manurajasunya (bertapa setelah turun …

Purnawarman (395-434): Raja Terbesar Kerajaan Tarumanegara Selengkapnya »

Dewawarman IX (362-?)

Di masa pemerintahan Dewawarman IX, pamor kekuasaan Kerajaan Salakanagara menurun drastis, hal ini bertolak belakang dengan prestasi dari ayahnya (Dewawarman VIII) yang membawa Kerajaan Salakanagara dalam kemakmuran. Kerajaan Salakanagara semakin kehilangan “gaungnya” dan akhirnya terlampaui oleh Kerajaan Tarumanagara, bahkan menjadi wilayah kekuasaan dari kerajaan baru itu. Setelah menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanagara, riwayat raja-raja yang …

Dewawarman IX (362-?) Selengkapnya »

Spartikarnawa Warmandewi (340 – 348)

Spartikarna Warmandewi (putri Dewawarman VII) mengambil alih takhta Kerajaan Salakanagara setelah meninggalnya Senapati Krodamaruta. Sepeninggal Senapati Krodamaruta terjadilah kekosongan kekuasaan di Kerajaan Salakanagara. Untuk mengisi kekosongan kekuasan, akhirnya Spartikarna Warmandewi (putri Dewawarman VII) mengambil alih takhta Kerajaan Salakanagara meskipun saat itu ia belum menikah. Spartikarna Warmandewi dinobatkan sebagai penguasa Kerajaan Salakanagara pada tahun 340. Beliau …

Spartikarnawa Warmandewi (340 – 348) Selengkapnya »

Dewawarman VIII (348 – 363)

Dewawarman VIII merupakan panglima angkatan laut Kerajaan Palawa yang mengungsi bersama ibunya, Sri Gandari Lengkaradewi ke Kerajaan Salakanagara pada tahun 346. Di saat dinobatkan sebagai raja Kerajaan Salakanagara, beliau diberi gelar Prabu Darmawirya Dewawarman. Pada masa kekuasaannya inilah, Kerajaan Salakanagara mencapai puncak keemasannya. Kehidupan penduduk makmur sentosa, dan sang raja memajukan kehidupan keagamaan. Mayoritas penduduk …

Dewawarman VIII (348 – 363) Selengkapnya »

Senapati Krodamaruta (340)

Ketika Dewawarman VII meninggal pada tahun 340 datang Senapati Krodamaruta dari Calankayana. Senapati Krodamaruta tiba di Rajatapura (ibukota Kerajaan Salakanagara). Krodamaruta adalah anak dari Gopala Jayangrana (putra ke-4 dari Dewawarman VI yang bertugas sebagai menteri di Kerajaan Calankayana). Senapati Krodamaruta tiba di ibukota Rajatapura dari Kerajaan Calankayana bersama ratusan pasukan bersenjata lengkap dan langsung mengklaim …

Senapati Krodamaruta (340) Selengkapnya »

Dewawarman VII (308 – 340)

Dewawarman VII merupakan putera sulung dari Dewawarman VI. Saat penobatannya sebagai raja Kerajaan Salakanagara, beliau bergelar Prabu Bima Digwijaya Satyaganapati. Dewawarman VII memiliki hubungan kekerabatan dengan Kerajaan Bakulapura (Kutai, Kalimantan). Kekerabatan ini berdasarkan kakak permaisuri dari Dewawarman VII menikah dengan Atwangga (penguasa Bakulapura). Pernikahan antara kakak ipar Dewawarman dengan raja Bakulapura itu, lahirlah Kudungga (kelak …

Dewawarman VII (308 – 340) Selengkapnya »

Dewawarman VI (289 – 308)

Dewawarman VI adalah putra dari Mahisa Suramardini Warmandewi. Setelah Mahisa Suramardini Warmandewi wafat pada tahun 289, putra sulungnya Ganayanadewa Linggabumi naik takhta sebagai raja Kerajaan Salakanagara. Ganayanadewa Linggabumi memerintah di Kerajaan Salakanagara selama 19 tahun (289-308). Ganayanadewa Linggabumi bergelar Dewawarman VI dan memiliki permaisuri yang berasal dari India. Dari pernikahannya itu lahir 3 orang putra …

Dewawarman VI (289 – 308) Selengkapnya »

Mahisa Suramardini Warmandewi (276 – 289)

Mahisa Suramardini Warmandewi meneruskan takhta suaminya yang gugur di pertempuran pada tahun 276. Naik takhtanya Mahisa Suramardini sebagai raja di Kerajaan Salakanagara ini untuk mengisi kekosongan pemerintahan dan sambil menunggu putra sulungnya dewasa. Mahisa Suramardini Warmandewi dan Dewawarman V memiliki seorang putra yang masih kecil bernama Ganayanadewa Linggabumi. Selama putranya belum dewasa, Mahisa Suramardini Warmandewi-lah …

Mahisa Suramardini Warmandewi (276 – 289) Selengkapnya »

Dewawarman V (251 – 276)

Dewawarman V naik takhta menggantikan Dewawarman IV pada tahun 251. Saat Dewawarman IV turun takhta, lagi-lagi Kerajaan Salakanagara tidak memiliki putra mahkota seorang laki-laki. Tradisi kerajaan yang mengharuskan laki-laki sebagai raja, tidak dapat terpenuhi. Untuk mengatasi keadaan ini, maka suami dari putri sulung Dewawarman IV (Mahisa Suramhardini Warmandewi) yang bernama Darmasatyajaya dinobatkan sebagai raja dan …

Dewawarman V (251 – 276) Selengkapnya »

error: Content is protected !!