Hariwangsawarman adalah raja Kerajaan Tarumanegara yang memerintah paling singkat hanya dalam tempo satu tahun. Hariwangsawarman adalah putera dari Raja Sudawarman yang mangkat pada tahun 639. Hariwangsawarman atau Dewamurti dinobatkan sebagai raja di Kerajaan Tarumanegara dengan gelar Sri Maharaja Dewamurtyatma Hariwangsawarman Digwijaya Bimaparakrama. Saudara perempuannya yang bernama Dewi Mahasari diperistri oleh Raja Kerajaan Cupunagara yang bernama Nagajaya.
Masa Pemerintahan Hariwangsawarman
Sepeninggal Raja Sudawarman, ditengah merosotnya pamor dari Kerajaan Tarumanegara, nampaknya Kerajaan Cupunagara yang dipimpin oleh Nagajaya, menantu dari Raja Sudawarman dan sekaligus sebagai ipar dari Hariwangsawarman mulai memanfaatkan melemahnya Kerajaan Tarumanegara untuk meningkatkan pengaruh dari Kerajaan Cupunagara sebagaimana yang sebelumnya telah juga dilakukan oleh Resi Manikmaya dari Kerajaan Kendan yang juga merupakan seorang menantu dari Raja Suryawarman yang memanfaatkan berpindahnya pusat Kerajaan Tarumanegara pada saat itu ke Cirebon.
Persaingan antara Raja Hariwangsawarman dan Nagajaya ditunjukkan dengan sangat singkatnya Raja Hariwangsawarman yang hanya memerintah selama satu tahun (639-640 M). Meskipun hingga saat ini belum dapat dipastikan penyebab singkatnya Raja Hariwangsawarman memerintah di Kerajaan Tarumanegara. Namun, yang jelas bahwa Nagajaya berhasil menduduki takhta Kerajaan Tarumanegara yang menimbulkan dugaan bahwa Nagajaya melalui perantara sang istri, Dewi Mahasari yang juga saudara dari Hariwangsawarman merebut takhta (kudeta) raja Kerajaan Tarumanegara yang pada saat itu diperintah oleh Hariwangsawarman.
Perebutan takhta Kerajaan Tarumanegara-lah yang paling memungkinkan, sebab tidak ada satupun sumber yang menjelaskan tentang sebab berakhirnya pemerintahan Hariwangsawarman. Setelah berhasil merebut takhta Kerajaan Tarumanegara, Nagajaya bergelar Sri Maharaja Nagajayawarman Darmasatya Cupujayasatru yang mulai memerintah tahun 640.
Daftar Bacaan
- Pustaka Pararatwan i Bhumi Jawadwipa
- Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara Sarga 4 Parwa 2
- Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara Sarga 3 Parwa 2
- Ayatrohaedi. 2005. Sundakala: cuplikan sejarah Sunda berdasarkan naskah-naskah “Panitia Wangsakerta” Cirebon. Jakarta: Pustaka Jaya.
- Ekajati, Edi S. 2005. Polemik Naskah Pangeran Wangsakerta. Jakarta: Pustaka Jaya.
- Groeneveldt. W. P. 2009. Nusantara dalam Catatan Tionghoa. Depok: Komunitas Bambu.
- Kapur, Kamlesh. 2010. History Of Ancient India (portraits Of A Nation). New Delhi: Sterling Publishers Pvt. Ltd.
- Poesponegoro, Marwati Djoened & Nugroho Notosusanto (ed.). 2011. Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Hindu. Jakarta: Balai Pustaka.