Faktor-Faktor Terbentuknya Integrasi Sosial
Adanya integrasi sosial berdasarkan pada nilai dan norma yang disepakati Bersama dan memberi tuntutan bagaimana individu berperilaku. Integrasi harus benar-benar dilakukan karena dapat menciptakan keserasian dan keselarasan dalam masyarakat. Untuk mencapai integrasi diperlukan adanya nilai-nilai yang dapat menjadi pedoman bagi warga masyarakat dalam berperilaku. Oleh karena itu, dalam suatu integrasi dapat terjadi apabila memenuhi beberapa faktor. Di bawah ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya integrasi sosial:
Faktor Internal
Dalam integrasi sosial dipengaruhi oleh faktor pendorong, baik dari luar maupun dari dalam individu. Secara umum, faktor pendorong integrasi yang berasal dari dalam individu (internal) adalah sebagai berikut:
Adanya Semangat Gotong Royong
Indonesia dikenal dengan sifat kekeluargaannya. Hal ini dibuktikan beberapa daerah di Indonesia masih berlaku gotong royong. Kegiatan gotong royong tersebut dilakukan secara sukarela dan tanpa mengharapkan imbalan. Budaya gotong royong yang berkembang di masyarakat didasari oleh rasa solodaritas dan tanggung jawab terhadap kelangsungan hidup masyarakat di lingkungan sekitar.
Adanya Kesadaran Diri Sebagai Makhluk Sosial
Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu melakukan interaksi dengan orang lain untuk mencukupi kebutuhannya. Oleh karena itu, dalam masyarakat diperlukan suatu lembaga untuk mengatur individu dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Adapun lembaga tersebut berupa keluarga, koperasi, RT, lembaga pemerintahan, dan lain sebagainya.
Adanya Tuntutan Kebutuhan
Setiap individu memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, individu harus melakukan kerjasama antara yang satu dengan yang lainnya. Dengan adanya kerjasama di masyarakat dapat mendorong terciptanya integrasi sosial dan menghindari munculnya konflik.
Faktor Eksternal
Faktor-faktor yang mempengaruhi integrasi sosial yang berasal dari luar adalah sebagai berikut.
Adanya Sikap Saling Menghargai dan Toleransi
Indonesia yang merupakan masyarakat majemuk, terdiri atas beragam suku, etnis, agama, dan lain sebagainya. Adanya keberagaman tersebut dapat menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu, dalam masyarakat yang majemuk diperlukan adanya sikap saling menghargai dan toleran dengan orang lain sehingga integrasi sosial dapat tercapai.
Adanya Persamaan Kebudayaan
Adanya persamaan budaya dapat memberikan kesempatan untuk saling membaur tanpa adanya kecemburuan sosial. Hal ini akan lebih cepat terciptanya integrasi sosial di masyarakat.
Adanya Persamaan Visi, Misi, dan Tujuan
Adanya persamaan visi, misi, dan tujuan dapat menumbuhkan sikap kebersamaan meskipun dalam masyarakat terdapat keberagaman sosial dan budaya.
Adanya Sikap Terbuka pada Perubahan
Dalam kehidupan akan mengalami perubahan setiap harinya. Seseorang yang dapat menyikapi perubahan dan terbuka terhadap perubahan dapat mendorong terciptanya integrasi sosial.
Adanya Tuntutan Perkembangan Zaman
Perkembangan zaman menuntut manusia untuk selalu berkembang mengikuti perubahan yang terjadi di masyarakat. Namun, adanya perubahan di lingkungan juga dapat mempengaruhi sikap, perilaku, pola hidup, dan pemikiran seseorang. Adanya perkembangan tersebut mendorong manusia untuk terus berkembang dan membaur dengan kelompok lainnya agar dapat mengikuti perkembangan zaman.
Adanya Tantangan dari Pihak Luar
Pada zaman dahulu, bangsa Indonesia pernah dijajah oleh Bangsa Barat, seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda. Adanya bangsa Barat tersebut membuat Indonesia memiliki perasaan senasip sepenanggungan. Hal inilah yang mendorong masyarakay untuk membentuk suatu kesatuan dalam menghadapi tantangan yang datang dari luar.
Adanya Konsensus Nilai dalam Masyarakat
Dalam masyarakat terdapat nilai luhur yang mengatur dan dijadikan sebagai acuan untuk membangun kehidupan yang harmonis dengan sesama. Adanya kesempatan terhadap nilai-nilai luhur, maka akan tercipta rasa kebersamaan dalam perkembangan zaman.
Faktor Penghambat Integrasi Sosial
Integrasi sosial dapat terjadi karena adanya faktor pendorong dari dalam maupun dari luar individu. Selain faktor pendorong, ada pula faktor penghambat. Faktor penghambat tersebut adalah sebagai berikut:
- Masyarakat yang sifatnya heterogen
- Wilayah Indonesia yang luas
- Adanya paham etnosentrisme
- Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
- Adanya ancaman dari luar
- Adanya ketidakmerataan pembangunan
Proses Integrasi Sosial
Integrasi sosial melalui beberapa proses atau tahapan yang harus dilalui yaitu, akomodasi, kerja sama, koordinasi, dan asimilasi. Di bawah ini akan dijelaskan berbagai proses dari integrasi sosial:
Akomodasi
Akomodasi merupakan salah satu proses integrasi sosial. Apa definisi akomodasi itu? Definisi akomodasi yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut:
Soerjono Soekanto
Akomodasi memiliki dua arti, yaitu menunjuk suatu keadaan dan menunjuk suatu proses. Akomodasi yang menunjuk pada suatu keadaan berarti adanya keseimbangan dalam interaksi antara individua tau kelompok sosial yang berkaitan dengan nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Sementara itu, akomodasi yang menunjuk suatu proses diartikan sebagai usaha manusia untuk meredakan pertentangan dalam mencapai kestabilan.
J. Dwi Norwako dan Bagong Suyanto
Akomodasi merupakan suatu proses kea rah tercapainya kesepakatan sementara yang dapat diterima oleh kedua belah pihak yang bersengketa.
Gilin dan Gilin
Akomodasi merupakan suatu pengertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan sosial. Akomodasi sering terjadi di masyarakat, karena individua tau kelompok tidak mau melakukan Kerjasama. Adanya akomodasi diharapkan dapat menyelesaikan pertentangan atau konflik tanpa menghancurkan pihak lawan. Akomodasi tersebut akan meredakan konflik dan mengganti proses sosial yang sifatnya disosiatif dengan interaksi yang lebih bersifat damai.
Beberapa tujuan akomodasi adalah sebagai berikut:
- Untuk mengurangi pertentangan yang terjadi pada individu maupun kelompok
- Sebagai tempat untuk meleburkan antara kelompok-kelompok yang terpisah
- Digunakan untuk meningkatkan Kerjasama antarindividu maupun kelompok
- Untuk mencegah munculnya pertentangan dalam masyarakat
Adanya akomodasi dalam masyarakat multicultural seperti masyarakat Indonesia, dapat menciptakan masyarakat masyarakat yang hidup secara damai tanpa menimbulkan perpecahan. Selain itu, masyarakat juga dapat bekerjasama dengan kelompok-kelompok sosial lainnya. Hal ini dikarenakan diantara kelompok sosial yang berbeda dapat saling menyesuaikan diri antara yang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian akan medorong lahirnya integrasi dalam masyarakat.