Kerajaan Indragiri sebelum tahun 1641 berada di bawah kemaharajaan Melayu yang berhubungan erat dengan Portugis, tetapi setelah Malaka diduduki oleh VOC, Kerajaan Indragiri mulai berhubungan dengan VOC yang mendirikan kantor dagangnya di Indragiri berdasarkan perjanjian 28 Oktober 1664.
Kerajaan Indragiri Pada Masa Kolonial Belanda
Pada masa pemerintahan Sultan Indragiri XVII, undang-undang Kerajaan Indragiri disusun. Sultan Indragiri I adalah Sultan Abdul Jalil Syah. Pada tahun 1765 Sultan Hasan Salahuddin Kramat Syah memindahkan ibukota Kerajaan Indragiri ke Japura, tetapi tanggal 5 Januari 1815 dipindahkan lagi ke Rengat oleh Sultan Ibrahim atau Raja Indragiri XVII.Â
Sultan Ibrahim inilah yang ikut serta berperang dengan Raja Haji di Teluk Ketapang tahun 1784. Kekuasaan politik Kerajaan Indragiri berhasil dihilangkan berdasarkan perjanjian Tractat van Vrede en Vriendschap pada tanggal 27 September 1838 yang menandakan bahwa kekuatan politik Kerajaan Indragiri telah dikuasai oleh Hindia-Belanda yang berarti jalannya pemerintahan kerajaan Inderagiri ditentukan oleh pemerintah Hindia-Belanda.