Sejarah Kesultanan Delhi
Kesultanan Delhi – Kemunculan Kesultanan Delhi, untuk pertama kalinya, menandai perkembangan kekuasaan muslim otonom di India. Kesultanan Delhi memerintah India 1290-1526. Qutb ud-din Aibak adalah pendiri sekaligus sultan yang pertama dari kesultanan delhi. Qutb ud-din Aibak adalah seorang budak keturunan Turki dari Asia Tengah.
Qutb ud-din Aibak memerintah selama empat tahun di Kesultanan Delhi, yaitu 1206-1210. Terdapat lima dinasti yang memerintah di Kesultanan Delhi, yaitu: Dinasti Mamluk, Dinasti Khilji, Dinasti Thulgaq, Dinasti Sayyid, dan Dinasti Lodi. Di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang sejarah Kesultanan Delhi berdasarkan urutan dinasti yang berkuasa.
Dinasti Yang Memerintah
Dinasti Mamluk
Dinasti Mamluk yang berkuasa di India merupakan penguasa pertama dari Kesultanan Delhi. Dinasti Mamluk ini berkuasa dari tahun 1206 hingga 1290. Selama periode tersebut, tercatat ada sebelas orang sultan dari Dinasti Mamluk yang berkuasa. Mereka adalah;
- Qutbuddin Aybak (1206-1209),
- Aram Syah (1210),
- Syamsuddin lltutmish (1211-1235),
- Ruknuddin Firuz Syah I (1236),
- Jalalatuddin Radiyya Begum (1236-1239),
- Muizzuddin Bahram Syah (1240-1241),
- Alauddin Masud Syah (1242-1245),
- Nasiruddin Mahmud Syah I (1246-1265),
- Ghiyatuddin Balban (1266-1286),
- Muizzuddin Kaykubadh (1287-1289), dan
- Syamsuddin Kayumarth (1290).
Qutbuddin Aybak merupakan penguasa Mamluk pertama yang memerintah di Kesultanan Delhi. Meskipun bekas seorang budak, dia dikenal sebagai sultan yang berani, penuh semangat, dan berpenampilan sederhana. Pengabdiannya terhadap agama dan perhatiannya terhadap masyarakat, khususnya masyarakat miskin, sangat dalam. Maka, tidaklah heran jika ia semakin banyak mendapatkan simpati dari rakyatnya.

Raja dari budak belian ini menyebarkan agama Islam di India. Beliau juga mendirikan masjid raya di Delhi yang diberi nama ”Jami” dan menara yang tinggi dengan nama ”Qhutub Manar” sekarang menjadi objek wisata. Meskipun secara resmi ia menjadi Sultan Delhi hanya empat tahun (1206-1210), telah banyak hal yang dilakukannya bagi Islam. Secara politik, dialah orang yang pertama kali membangun kekuasaan Islam untuk wilayah India.
Dinasti Khilji
Dinasti Khilji adalah dinasti kedua setelah dinasti mamluk yang memerintah Kesultanan Delhi di India . Dinasti ini dipimpin oleh seorang penguasa yang kuat, Ala-ud-din Khilji, beliau secara historis sangat terkenal, karena berulang kali membela India dari serangan mongol.
Pada masa pemerintahannya, Ala-ud-din Khilji kekuasaannya mampu berkembang dibawah pemerintahannya. Periode putusannya ditandai oleh putusan control pasar, reformasi, administrasi, dan pendapatan inovatif. Periode ini dianggap sebagai era keeamasan kekuasaan Khilji. Berakhirnya Dinasti Khilji disebabkan oleh munculnya seorang budak beragama Hindu , Khusrav Khan. Dinasti Khilji berkuasa selama 30 tahun yaitu pada tahun 1290-1320.
Dinasti Tughlaq
Ketika Khusrav berkuasa dia menggantikan sebagian perwira muslim oleh petugas hindu diposisi kunci. Perwira-perwira hindu secara terbuka menghina islam dan situasi ini tidak bisa di tolerir lagi. Akhirnya, Ghazi Malik membunuh Khusrav dan ingin mengembalikan kekuasaan kembali ke Dinasti Khilji, namun tidak ada satupun yang selamat dari pihak Ala-ud-din.
Setelah membunuh Ghas-ud-din , putranya Muhammad Bin Tughlaq menggantikannya. Ia mencoba menerapkan sejumlah skema sendiri, namun sebagian besar skemanya gagal dan ia menjadi tidak popular diantara massa. Penerus selanjutnya adalah Firoz Shah sepupu Muhammad Bin Tughlaq, Firoz Shah dalam memerintah memakai aturan lama. Hal itu membuat ia dikenal reformasi administrasinya yang luar biasa. Amir Timur adalah penerus terakhir dari Dinasti Tughlaq, ia adalah paku terakhir dalam menempatkan megakhiri Dinasti Tughlaq.
Dinasti Sayyid
Dinasti Tughlaq berakhir pada tahun 1414 ketika Khizar Khan mendirikan Dinasti Sayyid di Delhi. Pada tahun 1414, Khizar Khan memenangkan pertempuran melawan Shah Mahmud, penguas Tughlaq terakhir lalu mendirikan dinasti sayyid. Selama masa pemerintahannya yaitu bahwa sejumlah negara dan provinsi Kesultanan Delhi menyatakan kemerdekaan mereka, Kaizar mencoba menyatukan mereka namun gagal.
Kesultanan Delhi secara perlahan kehilangan wilayah Sind, Punjab barat , uttar barat, dan Pradesh yang menyatakan kemerdekaannya. Lalu pada masa kekuasaanMubarak Shah, penerus kaizar, penuh pemberontakan internal maupun eksternal. Para penerus berikutnya juga menghadapi ketidakstabilan politik. Era Dinasti Sayyid berakhir ketika Bahlul Lodhi menduduki Delhi dan mendirikan Dinasti Lodi.
Dinasti Lodi
Bahlul lodi menduduki provinsi Punjab dan kemudian ia ditangkap delhi. Penerusnya adalah Nizan Khan, puteranya. Ia memantapkan dirinya sebagai penguasa paling hebat di dinasti lobi. Ia mendapatkan gelar Srikandar Shah. Lalu kematian Srikandar shah menciptakan ketidakharmonisan antara kedua putranya, yaitu Ibrahim Lodi dan Jalal Lodi.
Sebuah perang suksesi dilakukan oleh keduanya dan mengakibatkan kejatuhan secara bertahap dari Dinasti Lodi. Ibrahim Lodi tidak dapat mengkonsolidasikan kekuasaannya, dan setelah kematian Jalal Khan, gubernur Punjab, Daulat Khan Lodi, berkoalisi dengan Mughal Babur dan mengundangnya untuk menyerang Kesultanan Delhi. Babur mengalahkan dan membunuh Ibrahim Lodi dalam Pertempuran Panipat pada 1526. Kematian Ibrahim Lodi mengakhiri Kesultanan Delhi, dan Babur mendirikan Kekaisaran Mughal.