Kolonialisme Dan Imperialisme: Pengertian, Definisi Dan Perbedaan

Apakah yang dimaksud dengan kolonialisme dan imperialisme?. Kolonialisme dan imperialisme adalah konsep atau pengertian yang seringkali digunakan atau diucapkan di dalam berbagai momen. Sebagian besar konsep ini digunakan di dalam ranah pendidikan terutama yang berkaitan dengan sejarah. Konsep ini lahir setelah terjadinya peristiwa Renaissans di Eropa yang telah merubah berbagai sendi kehidupan masyarakat. Terutama adalah perubahan yang paling mendasar dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

kolonialisme dan imperialisme

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terlebih lagi perkembangan di dalam dunia kemaritiman, telah mendorong bangsa Eropa untuk melakukan penjelajahan samudera menuju wilayah yang sebelumnya tidak mereka kenal. Penjelajahan itu kelak membawa dampak bagi “ditemukannya” daerah-daerah baru yang di mana daerah-daerah tersebut memiliki sumber daya alam yang dapat mereka eksploitasi. Dari peristiwa inilah maka muncul konsep apa yang dinamakan dengan kolonialisme dan imperialisme.

Apa Yang Dimaksud Dengan Kolonialisme dan Imperialisme?

Pengertian kolonialisme dan imperialisme terkadang sangatlah bias di dalam penggunaannya. Di dalam prakteknya terkadang orang menganggap bahwa konsep ini sama saja, tidak ada perbedaan diantara keduanya. Sehingga semakin biaslah pemahaman terhadap kedua konsep ini. Padahal, konsep keduanya jelas berbeda. Di bawah ini akan dideskripsikan tentang konsep kolonialisme dan imperialisme.

Pengertian Kolonialisme

Arti kata kolonialisme berasal dari bahasa Latin yaitu colonia yang artinya tanah, tanah permukiman atau tanah jajahan. Kolonialisme didefinisikan sebagai suatu bentuk penguasaan atau penjajahan yang dilakukan oleh suatu negara (kolonialis) terhadap suatu daerah atau bangsa lain dalam rangka untuk memperluas wilayah kekuasannnya.

Baca Juga  Sidang PPKI (18-23 Agustus 1945)

Di dalam praktiknya, kolonialisme ditandai dengan adanya penguasaan terhadap suatu daerah. Setelah menguasai suatu daerah, kemudian disusul dengan melakukan perpindahan penduduk dari negara kolonial (induk) ke wilayah yang telah berhasil dikuasainya tersebut. Memasuki abad ke-15 atau tepatnya ketika Eropa mulai memasuki fase Renaisans, proses kolonialisme mulai dilakukan oleh bangsa Eropa di mana proses ini dipusatkan ke suatu kawasan yang disebut dengan Dunia Timur (Asia dan Afrika) meskipun tidak luput pula pemusatan terhadap daerah Amerika.

Pengertian Imperialisme

Arti kata imperialisme berasal dari bahasa Latin yaitu kata imperator yang memiliki arti memerintah. ada juga kata lain dalam bahasa Latin yang berhubungan dengan imperialisme yaitu imperium yang dapat diartikan sebagai sebuah kerajaan besar dengan wilayah kekuasaan (jajahan) yang teramat luas. Di dalam perkembangannya kata imperialisme memiliki pengertian sebagai suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain. Penjajahan ini dilakukan dengan cara membentuk suatu pemerintahan di negara jajahan atau dengan cara menanamkan pengaruh pada seluruh aspek/tatanan kehidupan di daerah jajahan, baik di bidang sosial-ekonomi, politik, budaya dan juga agama. Imperialisme dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu;

Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism)

Secara umum, imperialisme kuno dipengaruhi oleh dikuasainya Konstantinopel oleh Kekaisaran Turki Utsmani, Renaissance dan perkembangan paham merkantilisme di Eropa. Di dalam praktik daripada imperialisme kuno, negara penjajah (kolonialis) mencari daerah jajahan dikarenakan terdorong oleh semangat 3G; gold (kekayaan berupa logam mulia, emas, dan perak), gospel (penyebaran agama yang dianutnya, terutama ajaran agama Katolik) dan glory (mendapat kejayaan di negeri induknya).

Mereka menduduki suatu wilayah (daerah) sebagai daerah jajahan untuk menyebarkan agama, mencari kekayaan dan sekaligus menambah kejayaan negeri induk. sehingga gold, glory, dan gospel adalah inti dari imperialisme kuno. Negara yang menganut sistem imperialisme kuno adalah Portugis dan Spanyol. Sehingga, berdasarkan pengertian gold, glory, gospel itulah bangsa Portugis dan Spanyol mulai melakukan penjelajahan samudra untuk sampai ke Indonesia.

Baca Juga  Ekspedisi Henry Sang Navigator (1418-1460)

Imperialisme Modern (Modern Imperialism)

Secara umum kemunculan paham imperialisme modern dipengaruhi oleh munculnya paham kapitalisme di Eropa. Prinsipnya, negara penjajah mencari tanah jajahan dikarenakan mendapat dorongan kepentingan ekonomi dan juga untuk memenuhi kebutuhan industri yang sedang berkembang sejak permulaan abad ke-18. Negara jajahan tidak lagi hanya dijadikan sebagai sumber penghasil bahan mentah. Akan tetapi, memiliki fungsi yang lain, yaitu sebagai tempat pemasaran hasil industri. Perlu digarisbawahi di sini bahwa motif dari kepentingan ekonomi merupakan inti dari kemunculan dan praktik imperialisme modern. Negara yang menganut sistem imperialisme modern ini diantaranya adalah Belanda, Inggris, Perancis, Jerman, Belgia dan Amerika Serikat.

Daftar Bacaan

  • Garret, F. Edmund. 1905. The Empire and the Century. London: John Murray
  • Veracini, Lorenzo. 2010. Settler Colonialism: A Theoretical Overview. New York: Palgrave Macmillan.

Beri Dukungan

Beri dukungan untuk website ini karena segala bentuk dukungan akan sangat berharga buat website ini untuk semakin berkembang. Bagi Anda yang ingin memberikan dukungan dapat mengklik salah satu logo di bawah ini:

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Abhiseva.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca