Jenis Manusia Purba Eropa
Manusia Purba Eropa – Fosil manusia purba di dunia tidak hanya ditemukan di benua Afrika dan Asia saja, melainkan juga ditemukan di Benua Eropa. Sebagaimana diketahui, Benua Eropa juga merupakan kawasan yang kelak dikemudian hari melahirkan kebudayaan besar yakni peradaban Yunani dan Romawi Kuno yang hasil kebudayaannya dapat dilihat dan dinikmati hingga hari ini. Penelusuran tentang fosil manusia purba Eropa dimulai sejak pertengahan abad ke-19. Di dalam artikel ini akan dijelaskan tentang penemuan dan ciri fisik manusia purba Eropa.

Penelusuran dan Ekskavasi
Penelusuran dan penggalian fosil manusia purba di Eropa pertama kali ditemukan di Lembah Neander, Jerman pada tahun 1856 dan diberi nama Homo Neanderthalensis. Di mana fosil manusia purba ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut;
- Tengkorak yang memanjang ke belakang.
- Tulang kening yang sangat menonjol.
- Dahi yang datar muka lebar dan telah memiliki otak yang besar.
Persebaran jenis manusia Homo Neanderthalensis di wilayah Eropa, Asia Tengah, begitu juga Timur Tengah. Homo Neanderthalensis terakhir ditafsirkan hidup pada 35.000 tahun yang lalu di mana diperkirakan kemunculan mereka pertama kali sekitar 150.000-135.000 tahun yang lalu. Jadi, diperirakan spesies ini hanya bertahan sekitar 100.000 tahun. Sebagian ahli berpendapat bahwa kepunahan mereka disebabkan oleh adanya epidemic penyakit yang dapat terlihat dari jejak-jejak patologi pada sisa-sisa fosil Homo Neanderthalensis.
Selain Homo Neanderthalensis, juga ditemukan fosil Homo cro-magnon di dekat Lez Eyzies, Prancis pada tahun 1868. Homo cro-magnon merupakan salah satu cikal bakal manusia modern. Fosil manusia purba ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut;
- Ciri-ciri fisiknya seperti manusia modern, yaitu tengkoraknya tinggi dengan atap dan belakang tengkorak yang bundar.
- Memiliki volume otak berkisar 1400 cc.
- Tonjolan tulang kening telah hilang, dahinya vertical, mukanya datar tanpa penonjolan pada bagian rahang.
4. Ukuran rahang dan gigi-giginya sebagai alat pengunyah telah menyusut, serta dagu tampak nyata. - Ukuran tubuhnya rata-rata sekitar 165 cm.
Jadi, terdapat dua jenis manusia purba yang ditemukan di benua Eropa, yakni Homo Neanderthalensis yang ditemukan di Lembah Neander, Jerman, dan Homo Cro-Magnon yang ditemukan di dekat Lez Eyzies Prancis.
Daftar Bacaan Manusia Purba Eropa
- Beals, K., Smith, C., Dodd, S. 1984. “Brain size, cranial morphology, climate, and time machines”. Current Anthropology. 12 (3): 301–30.
- Briggs, A. W., Good, J. M., Green, R. E. 2009. “Targeted retrieval and analysis of five Neandertal mtDNA genomes”. Science. 325 (5, 938): 318–321.
- Endicott, P., Ho, S. Y. W., Stringer, C. 2010. “Using genetic evidence to evaluate four palaeoanthropological hypotheses for the timing of Neanderthal and modern human origins”. Journal of Human Evolution. 59 (1): 87–95.
- Formicola, V., Giannecchini, M. 1998. “Evolutionary trends of stature in Upper Paleolithic and Mesolithic Europe”. Journal of Human Evolution. 36 (3): 325.
- Froehle, A. W., Churchill, S. E. 2009. “Energetic competition between Neandertals and anatomically modern humans”. PaleoAnthropology: 96–116
- Fuhlrott, J. C. 1859. “Menschliche Uberreste aus einer Felsengrotte des Dusselthales”. Verh Naturhist Ver Preuss Rheinl. 16: 131–153.
- García-Martínez, D., Bastir, M., Huguet, R. 2017. “The costal remains of the El Sidron Neanderthal site (Asturias, northern Spain) and their importance for understanding Neanderthal thorax morphology”. Journal of Human Evolution. 111: 85–101.
- Harvati, K.; et al. 2019. “Apidima Cave fossils provide earliest evidence of Homo sapiens in Eurasia”. Nature. 571 (7766): 500–504.
- Hublin, J.-J., Sirakov, N., et al. 2020. “Initial Upper Palaeolithic Homo sapiens from Bacho Kiro Cave, Bulgaria”. Nature. 581 (7808): 299–302.
- Holzkamper, J., Kretschmer, I., Maier, A., et al. 2013. “The Upper-Late Palaeolithic Transition in Western Central Europe. Typology, Technology, Environment and Demography”. Archaologische Informationen. 36: 161–162.
- King, W. 1864. “The reputed fossil man of the Neanderthal”. Quarterly Journal of Science. 1: 96.
- Klaatsch, H. 1909. “Preuves que l’Homo Mousteriensis Hauseri appartient au type de Neandertal”. L’Homme Prehistorique. 7: 10–16.
- Lack, B. A., Neely, R. R., Manga, M. 2015. “Campanian Ignimbrite volcanism, climate, and the final decline of the Neanderthals” . Geology. 43 (5): 411–414.
- Lee, S. S. M., Piazza, S. J. 2009. “Built for speed: musculoskeletal structure and sprinting ability”. Journal of Experimental Biology. 212 (22): 3700–3707.
- Menez, A. 2018. “Custodian of the Gibraltar skull: the history of the Gibraltar Scientific Society”. Earth Sciences History. 37 (1): 34–62.
- Paabo, S. 2014. Neanderthal man: in search of lost genomes. New York: Basic Books.
- Serangeli, J., Bolus, M. 2008. “Out of Europe – The dispersal of a successful European hominin form”. Quartar. 55: 83–98.
- Sommer, M. 2006. “Mirror, mirror on the wall: Neanderthal as image and ‘distortion’ in early 20th-century French science and press”. Social Studies of Science. 36 (2): 207–240.
- Sullivan, A. P., de Manuel, M., Marques-Bonet, T., Perry, G. H. 2017. “An evolutionary medicine perspective on Neandertal extinction”. Journal of Human Evolution. 108: 62–71.