Prabu Brajawisesa adalah putera dari Rakeyan Wulung Gadung yang bernama asli Rakeyan Gendang. Prabu Brajawisesa naik takhta Kerajaan Sunda pada tahun 989 M menggantikan ayahnya yang wafat. Prabu Brajawisesa sebagaimana yang dilakukan oleh pendahulu-pendahulunya sejak masa pemerintahan Rakeyan Limbur Kancana, Kerajaan Sunda berdampingan dan menjalin hubungan yang erat dengan Kerajaan Galuh.
Prabu Brajawisesa (Rakeyang Gendang)

Prabu Brajawisesa memiliki dua orang anak yang bernama Dewa Sanghiyang dan Dewi Rukmawati. Dewi Rukmawati kemudian dijodohkan dengan Raja Kerajaan Galuh, Linggasakti Jayawiguna. Prabu Brajawisesa memerintah Kerajaan Sunda selama tiga belas tahun (989-1012 M). Pada tahun 1012 M Prabu Brajawisesa meninggal dunia. Takhta Kerajaan Sunda selanjutnya diberikan kepada puteranya, Dewa Sanghiyang.
Daftar Bacaan
- Pustaka Pararatwan i Bhumi Jawadwipa
- Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara Sarga 4 Parwa 2
- Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara Sarga 3 Parwa 2
- Atja & Ekajati, E.S. 1989. Carita Parahiyangan “karya tim pimpinan pangeran wangsakerta”. Bandung: Yayasan Pembangunan Jawa Barat.
- Ayatrohaedi. 2005. Sundakala: cuplikan sejarah Sunda berdasarkan naskah-naskah “Panitia Wangsakerta” Cirebon. Jakarta: Pustaka Jaya.
- Danasasmita, S. 1983. Sejarah Bogor. Bogor: Paguyuban Pasundan Cabang Kodya Bogor.
- Ekajati, Edi S. 2005. Polemik Naskah Pangeran Wangsakerta. Jakarta: Pustaka Jaya.
- Groeneveldt. W. P. 2009. Nusantara dalam Catatan Tionghoa. Depok: Komunitas Bambu.
- Iskandar, Yoseph.1997. Sejarah Jawa Barat (Yuganing Rajakawasa).Bandung: Geger Sunten
- Poesponegoro, Marwati Djoened & Nugroho Notosusanto (ed.). 2011. Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Hindu. Jakarta: Balai Pustaka.