Prabu Citraganda adalah putera Prabu Ragasuci yang mulai memerintah di Kerajaan Sunda pada tahun 1303 M. Sebelum menjadi raja di Kerajaan Sunda, Prabu Citraganda memerintah sebagai raja bawahan Prabu Ragasuci di Pakuan. Setelah Prabu Ragasuci meninggal pada tahun 1303 M, Prabu Citraganda naik takhta sebagai raja Kerajaan Sunda, dan mengembalikan pusat pemerintahan Kerajaan Sunda di Pakuan yang sebelumnya terletak di Saunggalah ketika Prabu Ragasuci memerintah.
Prabu Citraganda (Sang Mokteng Tanjung)

Prabu Citraganda menikahi puteri Raja Saunggalah (Raja Purana) yang bernama Dewi Antini. Dari pernikahannya, Prabu Citraganda memiliki seorang putera yang bernama Linggadewata. Pada tahun 1311 M, Prabu Citraganda wafat. Kedudukannya sebagai raja Kerajaan Sunda digantikan oleh puteranya yang bernama Linggadewata.
Daftar Bacaan
- Pustaka Pararatwan i Bhumi Jawadwipa
- Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara Sarga 4 Parwa 2
- Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara Sarga 3 Parwa 2
- Atja & Ekajati, E.S. 1989. Carita Parahiyangan “karya tim pimpinan pangeran wangsakerta”. Bandung: Yayasan Pembangunan Jawa Barat.
- Ayatrohaedi. 2005. Sundakala: cuplikan sejarah Sunda berdasarkan naskah-naskah “Panitia Wangsakerta” Cirebon. Jakarta: Pustaka Jaya.
- Danasasmita, S. 1983. Sejarah Bogor. Bogor: Paguyuban Pasundan Cabang Kodya Bogor.
- Ekajati, Edi S. 2005. Polemik Naskah Pangeran Wangsakerta. Jakarta: Pustaka Jaya.
- Groeneveldt. W. P. 2009. Nusantara dalam Catatan Tionghoa. Depok: Komunitas Bambu.
- Iskandar, Yoseph.1997. Sejarah Jawa Barat (Yuganing Rajakawasa).Bandung: Geger Sunten
- Poesponegoro, Marwati Djoened & Nugroho Notosusanto (ed.). 2011. Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Hindu. Jakarta: Balai Pustaka.