Prasasti Ligor, yang ditemukan di luar Indonesia, menceritakan persahabatan antara Kerajaan Sriwijaya dan penguasa Ligor, yang sekarang dikenal sebagai Nakhon Si Thammarat di selatan Thailand, sejak tahun 775 Masehi. Prasasti Ligor kini tersimpan di Kuil Wat Sema Mueang, Nakhon Si Thammarat. Prasasti Ligor memiliki pahatan pada dua sisi batu sehingga di sisi satunya disebut dengan Prasasti Ligor A di sisi lainnya yang belum selesai di pahat disebut dengan Prasasti Ligor B. Prasasti Ligor adalah salah satu sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya yang terdapat di luar negeri.
Sejarah Penemuan Prasasti Ligor
Prasasti Ligor A atau Prasasti Wiang Sa pertama kali dialihaksarakan dan dialihbahasakan oleh George Coedes tahun 1918. Letak daerah penemuan prasasti tersebut masih diperdebatkan oleh para ahli. George Coedes menyebutkan bahwa Prasasti Ligor A ditemukan di daerah
Nakhon Si Thammrat, Thailand Selatan. Sedangkan Prof. Boechari menyajikan beberapa pendapat lain; Seorang pendeta Buddha di Thailand menyebutkan bahwa Prasasti ini berasal dari sebuah wihara di Ligor bernama Wat Sema Muang. Thammatas Panij dan M.C. Chand Chirayu Rajani, dua orang ahli sejarah di Thailand, menyebutkan bahwa prasasti tersebut ditemukan di daerah Chaiya, tepatnya di sebuah wihara bernama Wat Hua Vieng.

Prasasti Ligor A pada dasarnya merupakan sebuah prasasti yang memiliki dua sisi dengan isi yang berbeda (sisi yang lain disebut Prasasti Ligor B). Prasasti Ligor A merupakan prasasti yang berisi 29 baris tulisan beraksara Pallawa dengan bahasa Sansekerta. Prasasti tersebut
berangka tahun 775 M dan dikeluarkan oleh seorang raja dari Sriwijaya yang tidak disebutkan namanya. Sisi B prasasti ini memiliki baris tulisan yang lebih pendek dan diperkirakan dikeluarkan oleh raja dari Dinasti Sailendra dan tidak berangka tahun.
Isi Prasasti Ligor
Prasasti ligor terdapat pada dua sisi yang disebut dengan Prasasti Ligor A dan Prasasti Ligor B
Prasasti Ligor A
Prasasti Ligor A terdapat 29 baris. Di bawah ini adalah isi dari Prasasti Ligor A;
Isi Prasasti Ligor A
- wisarinya kirttya nayawinayasauryyasrutasamaksama
- dhairyyatyagadyutimatidayadyaksayabhuwa param yasya
- kranta bhuwanakubhujam kirttiwisaramayukhas taranam saradi
- tuhinansor iwa ruca gunanam adharas tuhinagiri
- kutadhikaruca gunadhyanam pumsam api jagati yas tunga
- yasasam maninam bhurinam duritabhidudanwan iwa maha
- nmanijyotirllekhawalayisirasan capi phaninam
- dhanawikalatabahnijwalawaliksapitasaya yam a
- bhipatita ye te swamyam param samupagatah hradam i
- wa gaja nita ko – pannasubhamhasam saiwtari ta
- paty agre swyumsarijarajorunam gunabhrtam upa
- gamya yam gunadhya … ra manuna samam samantat
- madhusamayam iwamrakesaradyas sriyam ahikan dadhate ma
- hiruhendrah jayati ayam sriwijayendraraja
- samantarajaccitigmasanasrihprasastadharmmasthiratonmukhena
- winirmmito wiswarsrjewa yatnan sriwijayeswarabhupati
- remaguno ghanaksititalasarwwasaman
- sithapita aistikagehawaratrayam etat kajakaramarani
- sudanasa…tam etat trisamayacaityaniketam
- n dasadigawathitasarwwajisarwwajagatimalabhu
- dharakuli awaran tibhawawibhutiwisesadam
- punar api jayantanama rajasthawiro nrpena saniyuktahstu
- patrayam asi kurww ity atas sa tad idan tatha krtawan swarite
- smims tacchisyo dhimuktir ahuc ca namatas sthawirah istikacai
- tyadwitayam caityatritayantike krtawan wrddhya
- pte sakaraje muninawarasakair mmadhawaikadasahe sukle ko
- liralagne bhrgusutasahite caryyamanjyotiraryye dewe
- nrabhena ca sriwijayanrpatinanyaksitiottamena trai
- lokyaikagryacintamaniwapusa i [ha stha] pitas s[t]upa —
Terjemahan Prasasti Ligor A
Kejayaannya yang telah menjadi kekal abadi akibat sikap berhati-hati, rendah hati, pengetahuan, keheningan jiwa, kesabaran, keberanian, kemurahan hati, keagungan, kecerdasan, rasa iba hati dan sifat-sifat mulia lain, (kejayaan itu) sambil menyebar, memudarkan sama sekali pancaran kejayaan raja-raja, sebagaimana terang cahaya bulan musim gugur (yang memudarkan) cahaya bintang-bintang.
Lagi pula, (raja) yang merupakan wadah segala kebajikan itu, di dunia ini menjadi (dukungan) orang-orang yang penuh kebajikan secemerlang puncak-puncak Himalaya dan yang sangat termahsyur; sebagaimana pula samudra besar pembasmi keburukan, (yang menjadi wadah) sejuta permata, merupakan (wadah) kaum Naga yang tudung kepalanya dikelilingi kalangan cahaya permata.
Setelah mereka yang hatinya tadinya dimakan jilatan api kepapaan, datang menemuinya, mereka menyerahkan diri pada kekuasaannya yang luar biasa; sebagaimana pula gajah-gajah, bila matahari sedang terik, mempunyai kebiasaan mencari keteduhan dalam kolam dengan air heningnya yang telah surut … dan yang disepuh serbuk sari bunga seroja.
Orang-orang baik budi yang dari segala sudut mendekati raja yang penuh kebajikan dari Manu karena … itu, menerima darinya kekayaan yang besar sekali, sebagimana (menjelang) musim semi raja-raja pohon, mulai dari pohon mangga dan kesara. Jayalah raja Sriwijaya yang cahayanya dihangatkan tempat duduknya oleh sinar-sinar yang dipancarkan raja-raja sekitarnya dan yang diciptakan dengan tekun oleh Brahma seakan-akan dewa ini hanyalah memikirkan langgengnya dharmma yang mahsyur itu. Sang Raja Sriwijaya, satu-satunya raja agung di antara raja-raja di seluruh bumi, telah mendirikan ketiga bangunan bata yang indah ini, kediaman bagi Kajakara (Padmapani), bagi pembasmi Mara (Sang Buddha) dan bagi Vajrin (Vajrapani)”
Prasasti Ligor B
Prasasti Ligor B terdiri dari empat baris yang sepertinya menunjukkan belum selesai dituliskan. Di bawah ini adalah Isi Prasasti Ligor B:
Isi Prasasti Ligor B
- yo’ sau rajadhirajas sakalaripuganadhvantasuryyopamaikas
- svaujobhih kantalaksmya saradamalasasi manmathabho vapusman
- visnwakhyo’ sesasarwwarimadawimathanas cadvitiyas svasaktya
- sau’ yam sailendrawamsaprabhavanigaditah srimaharajanama// tasya ca sakalara [ja……..]
Terjemahan Prasasti Ligor B
Raja diraja ini, satu-satunya yang karena cerlangnya dapat disamakan dengan matahari (yang menghalau) malam, yaitu rombongan semua musuhnya itu, yang dengan keindahannya penuh pesona mirip bulan musim gugur tanpa cela, yang rupanya seperti titisan kama, yang rupanya seperti Wisnu…pemimpin wangsa Raja Pegunungan (Sailendra) yang bernama Sri Maharaja.
Daftar Bacaan
- Chhabra, B. Ch. 1965. Expansion of Indo-Aryan Culture: During Pallava Rule. New Delhi: Munshi Ram Manohar Lal.
- Coedes, George & L. Ch. Damais. 1989. Kedatuan Sriwijaya : Penelitian Tentang Sriwijaya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
- Casparis, J.G. 1956. Prasasti Indonesia II: Selected Inscriptions from the 7th to the 9th Century A.D., Dinas Purbakala Republik Indonesia, Bandung: Masa Baru.