Rakeyan Sunda Sembawa adalah putera dari Rakeyan Limbur Kancana yang naik takhta Kerajaan Sunda pada tahun 964 M menggantikan ayahnya yang meninggal dunia. Ketika naik takhta di Kerajaan Sunda, Rakeyan Sunda Sembawa bergelar Prabu Munding Ganawirya Tapakmanggala atau biasa juga disebut Prabu Medang Gana.
Rakeyan Sunda Sembawa

Rakeyan Sunda Sembawa memerintah Kerajaan Sunda selama sembilan tahun (964-973 M). Ketika ia meninggal pada tahun 973 M, putra-putra Rakeyan Sunda Sembawa telah meninggal lebih dahulu. Sehingga takhta Kerajaan Sunda diberikan kepada suami adiknya (Dewi Somya) yang bernama Rakeyan Wulung Gadung yang bergelar Prabu Jayagiri.
Daftar Bacaan
- Pustaka Pararatwan i Bhumi Jawadwipa
- Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara Sarga 4 Parwa 2
- Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara Sarga 3 Parwa 2
- Atja & Ekajati, E.S. 1989. Carita Parahiyangan “karya tim pimpinan pangeran wangsakerta”. Bandung: Yayasan Pembangunan Jawa Barat.
- Ayatrohaedi. 2005. Sundakala: cuplikan sejarah Sunda berdasarkan naskah-naskah “Panitia Wangsakerta” Cirebon. Jakarta: Pustaka Jaya.
- Danasasmita, S. 1983. Sejarah Bogor. Bogor: Paguyuban Pasundan Cabang Kodya Bogor.
- Ekajati, Edi S. 2005. Polemik Naskah Pangeran Wangsakerta. Jakarta: Pustaka Jaya.
- Groeneveldt. W. P. 2009. Nusantara dalam Catatan Tionghoa. Depok: Komunitas Bambu.
- Iskandar, Yoseph.1997. Sejarah Jawa Barat (Yuganing Rajakawasa).Bandung: Geger Sunten
- Poesponegoro, Marwati Djoened & Nugroho Notosusanto (ed.). 2011. Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Hindu. Jakarta: Balai Pustaka.