Reunifikasi Jerman 1989-1991

Reunifikasi Jerman adalah peristiwa bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur yang terjadi pada tanggal 3 Oktober 1990. Sebelum terjadinya Reunifikasi Jerman, Jerman terbelah menjadi dua bagian, yakni Jerman Barat dan Jerman Timur. Keduanya terpisah oleh akibat kekalahan Jerman pada Perang Dunia II dan adanya polarisasi kekuatan dunia pasca Perang Dunia II.

Sejak berakhirnya Perang Dunia II, situasi politik dunia memasuki periode Perang Dingin di mana dunia terpolarisasi menjadi dua kekuatan yang masing-masing di representasikan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet. Terbelahnya dunia menjadi dua bagian itu tidak terkecuali bagi Jerman yang setelah kekalahannya dalam Perang Dunia II harus terbelah menjadi dua bagian. Di satu sisi dipengaruhi oleh kekuatan liberalis-kapitalis di sisi lainnya dipengaruhi oleh komunis.

Latar Belakang Reunifikasi Jerman

Terbelahnya wilayah Jerman menjadi dua bagian yang disebut dengan Jerman Barat dan Jerman Timur telah meninggalkan luka mendalam bagi rakyat Jerman di mana mereka harus terpisah dengan keluarga yang secara kebetulan harus dipisahkan oleh situasi ini. Pemisahan itu telah menimbulkan ketegangan antara kedua Jerman, Jerman Barat yang berada di bawah kendali dari kekuatan liberalis-kapitalis sedangkan Jerman Timur yang berada di bawah kendali komunis.

Hubungan keduanya semakin memanas ketika Amerika Serikat dan Uni Soviet meningkatkan tensi dari Perang Dingin. Di Jerman, hal itu nampak dari dibangunnya tembok Berlin dan pemagaran di sepanjang perbatasan pada tahun 1961. Selain itu, ketegangan antara kedua Jerman juga nampak terlihat ketika Jerman Barat bergabung dengan NATO sedangkan Jerman Timur bergabung ke dalam Pakta Warsawa.

Sejak Uni Soviet berada di bawah kepemimpinan Mikhail Gorbachev, ketegangan antara kedua Jerman mulai mencair yang disebabkan kebijakan Mikhail Gorbachev yang berkaitan dengan glasnost dan perestroika. Kebijakan Mikhail Gorbachev ini kemudian menyebabkan negara-negara satelit Uni Soviet mulai melakukan perubahan termasuk di dalamnya untuk meninggalkan paham komunis yang selama ini mereka anut dalam sistem pemerintahan negara. Termasuk di dalamnya Jerman Timur yang menerapkan sistem komunis pasca kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II di mana posisi Jerman Timur dikendalikan dan dipengaruhi oleh Uni Soviet sehingga Jerman Timur pun menganut sistem komunis dalam pemerintahannya.

Baca Juga  Sumber Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Keinginan Reunifikasi Jerman atau penyatuan kembali kedua Jerman pertama kali muncul dari kesadaran rakyat Jerman terutama Jerman Timur. Sejak tahun 1989 Jerman Timur melancarkan aksi terbuka untuk menuntut pemerintah agar lebih demokratis. Aksi itu kemudian mengarah pada keinginan membentuk Republik Jerman Bersatu. Aksi pro-demokrasi dan penyatuan kembali Jerman mulai memuncak pada bulan Oktober dan November 1989. Pada bulan Oktober 1989, pemerintahan komunis di bawah pimpinan Erich Honecker jatuh dan sebulan kemudian tembok Berlin diruntuhkan dan pagar sepanjang perbatasan kedua Jerman dirobohkan.

Proses Reunifikasi Jerman

Kanselir Jerman Barat, Helmut Kohl pada tanggal 28 November 1989 menyerahkan “Rencana 10 Pasal” tentang penyatuan Jerman secara bertahap. Helmut Kohl merencanakan suatu konfederasi antara Jerman Barat dan jerman Timur. Usaha penyatuan Jerman tersebut direncanakan akan dilakukan beberapa tahun mendatang. Keadaan di Jerman Timur kembali bergolak ketika Egon Krenz mengundurkan diri dan digantikan oleh Hans Modrow.

Pada tanggal 19-20 Desember 1989, Kanselir Jerman Barat, Helmut Kohl dan Perdana Menteri Jerman Timur, Hans Modrow mengadakan pertemuan di kota Dresden. Kedua pemimpin itu sepakat untuk melakukan Reunifikasi Jerman. Meskipun tembok Berlin telah dinyatakan terbuka, namun ide untuk penyatuan Jerman secara resmi pertama muncul pada Pertemuan di Ottawa pada 13 Februari 1990.

Gagasan Reunifikasi Jerman kemudian dibicarakan pada pertemuan Dua plus Empat di Ottawa, Kanada. Pertemuan tersebut dihadiri oleh menteri luar negeri Jerman Barat dan Jerman Timur serta empat menteri luar negeri dari Prancis, Amerika Serikat, Inggris dan Uni Soviet. Proses Reunifikasi Jerman kemudian dilanjutkan dalam pertemuan di Bonn, Berlin Timur, dan Paris.

Rangkaian pertemuan di kota-kota itu telah memberikan sinyal bagi Reunifikasi Jerman yang akan menjadi kenyataan. Kemungkinan untuk melakukan itu dikuatkan oleh reaksi positif mayoritas partai politik yang ada di Jerman barat dan hasil pemilihan umum di Jerman Timur. Berdasarkan hasil pemilihan umum partai-partai pendukung penyatuan Jerman kembali memenangkan mayoritas suara pemilih yang ada.

Baca Juga  Konferensi Asia-Afrika: Kebangkitan Asia-Afrika 1955
reunifikasi jerman

Pada tanggal 14 Februari 1990, Helmut Kohl dan Hans Modrow setuju untuk mempersiapkan penyatuan mata uang dan ekonomi kedua negara. Pada tanggal 24 April 1990 keduanya menetapkan Deutsche Mark sebagai mata uang Jerman. Pada tanggal 2 Juli 1990, berlangsung penyatuan ekonomi dari kedua Jerman dan sejak saat itu pula sistem eknomi pasar bebas juga diterapkan di Jerman Timur. Mata uang Mark Jerman Timur ditarik dari perdaran dan mata uang Deutsche Mark berlaku di kedua negara. Langkah penyatuan ekonomi ini adalah langkah konkret awal dari proses Reunifikasi Jerman.

Sasaran proses penyatuan selanjutnya adalah di bidang militer. Pada awalnya menteri luar negeri Uni Soviet, Edward Shevardnadze dalam pertemuan Dua plus Empat di Bonn mengajukan usulan bahwa proses Jerman Bersatu dilaksanakan dalam lima tahun dan tetap dalam anggota Pakta Warsawa atau bersikap netral. Akan tetapi, usulan itu ditolak oleh NATO. Akhirnya, pada tanggal 16 Juli 1990 Uni Soviet menyetujui Jerman bersatu bergabung dalam NATO dengan tidak lagi menilai Pakta Warsawa sebagai musuh. Seiring dengan kesepakatan tersebut, pada tanggal 13 Agustus 1990 parlemen Jerman sepakat bahwa tanggal 3 Oktober akan dijadikan hari yang tepat untuk menggabungkan Jerman Barat dan Jerman Timur.

Pada tanggal 12 September 1990, pertemuan Dua Plus Empat terjadi di Moskow di mana menteri luar negeri Jerman Barat dan Jerman Timur menandatangani rumusan unifikasi Jerman yang disaksikan oleh menteri luar negeri dari Prancis, Amerika Serikat, Uni Soviet dan Inggris. Pada tanggal 3 Oktober 1990, berlangsung upacara kenegaraan Reunifikasi Jerman secara politik di Berlin yang menandakan Jerman Barat dan Jerman Timur secara resmi bersatu. Kota Berlin sengaja dipilih sebagai tanda kembalinya kota itu bersatu setelah sebelumnya juga terpisah menjadi Berlin Barat dan Berlin Timur.

Baca Juga  Sejarah Perkembangan Awal Ajaran Fiqih di Indonesia

Pada tanggal 9 Oktober tembok Berlin yang selama ini memisahkan kedua Jerman dirubuhkan. Pada tanggal 2 Desember 1990 diadakan pemilu pertama dan Koalisi Partai Demokrat yang dipimpin oleh Helmut Kohl memenangkan pemilu dan dengan ini maka Helmut Kohl terpilih sebagai Kanselir Jerman pertama.

Daftar Bacaan

  • Burchardi, Konrad B; Hassan, Tarek A. 1 August 2013. “The Economic Impact of Social Ties: Evidence from German Reunification*”. The Quarterly Journal of Economics. 128 (3): 1219–1271.
  • Erlanger, Simon. 2009. “At Issue: “The Anti-Germans” – The Pro-Israel German Left”. Jewish Political Studies Review. Jerusalem Center for Public Affairs. 21 (1/2): 95–106.
  • Judt, Tony (2005). Postwar : a history of Europe since 1945. New York: Penguin Press.
  • Tolle, A. 2010. “Urban identity policies in Berlin: From critical reconstruction to reconstructing the Wall”. Institute of Socio-Economic Geography and Spatial Management. 27 (5): 348–357.
  • Urban, F. 2007. “Designing the past in East Berlin before and after the German Reunification”. Progress in Planning. 68: 1–55.
  • Wegs, J. Robert & Robert Ladrech. 1996. Europe Since 1945: A Concise History. New York.

Beri Dukungan

Beri dukungan untuk website ini karena segala bentuk dukungan akan sangat berharga buat website ini untuk semakin berkembang. Bagi Anda yang ingin memberikan dukungan dapat mengklik salah satu logo di bawah ini:

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Abhiseva.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca