Sejarah Penemuan Alat Serpih di Indonesia (1934-1968)

Penemuan Alat Serpih di Cabbenge

Pada tahun 1947 ekskavasi yang dilakukan oleh van Heekeren berhasil menemukan alat serpih di Cabbenge. Alat serpih ini juga ditemukan bersamaan dengan sisa-sisa fosil hewan di undak-undak ketiga dan keempat sebelah timur Sungai Wallanae. Alat serpih pada dasarnya menunjukkan teknik pembuatan Clacton, berukuran kecil dan tebal. Jenis-jenisnya meliputi bentuk serut dan lancipan. Sejumlah bilah juga ditemukan, di antaranya terdapat bilah-bilah pendek.

Beberapa alat serpih memiliki faset-faset pada dataran pukulnya. Terdapat pula beberapa alat tanpa kerucut pukul, yang dibuat dari pecahan batu yang hanya dipangkas pada pinggirannya, secara umum, alat serpih yang ditemukan di Cabbange mempunyai banyak persamaan dengan alat serpih yang ditemukan di Sangiran.

Penemuan Alat Serpih di Flores

Pada tahun 1957-1958 di Flores ditemukan alat serpih oleh Verhoeven tepatnya di daerah Wangka, Soa dan Maumere. Jumlah alat serpih yang ditemukan bersama alat-alat batu lain di tempat-tempat tersebut cukup banyak.

Alat serpih yang ditemukan berbentuk membulat, meruncing, atau berisi cekung dan berguna sebagai serut, penusuk dan gurdi. Alat serpih ini berbentuk kecil dan sebagian berujung konveks. Sebagian alat serpih yang berukuran kecil di temukan di Matumenge dalam lapisan pasir dan abu yang mengandung pula fosil tulang-tulang hewan.

Dari beberapa temuan arkeologis di Flores, yang terpenting terutama adalah di daerah Mengeruda dan Olabula. Dari masing-masing tempat ini telah diumpulkan sejumlah alat batu, terutama alat serpih dari permukaan lapisan tanah yang mengandung fosil-fosil Stegodon.

Baca Juga  Respon India Terhadap Kemerdekaan Indonesia (1945-1949)

Pada tahun 1961, 1963, dan 1968 Verhoeven mengadakan sejumlah ekskavasi di daerah Mengeruda: berturut-turut di daerah Boalesa, Matumenge dan Lembahmenge, langsung dalam lapisan tanah yang mengandung fosil tulang. Daerah Mengeruda dan Olabula terletak di bagian barat Flores Tengah, di sebuah dataran tinggi yang disebut Dataran Soa, pada ketinggian lebih kurang 500 m di atas permukaan air laut.

Beragam alat serpih yang di ditemukan dari Mengeruda, mempunyai berbagai macam bentuk. Jenis-jenis alat serpih menunjukkan variasi-variasi dari jenis-jenis pokok, yaitu serut, lancipan, dan gurdi. Alat-alat bilah meliputi jenis-jenis pisau dan serut. Ciri-ciri sepih-bilah sangat dekat dengan alat-alat Sangiran.

Penemuan Alat Serpih di Timor

Alat serpih yang pernah ditemukan di Pulau Timor ini dapat digolongkan sebagai alat masif, karena berukuran besar dan tebal. Seperti pada tipe-tipe semacam ini di Flores, kerucut pukulnya tampak jelas dan melebar. Flakes (Alat serpih) ini terutama ditemukan di daerah Atambua, di dataran Belu sebelah utara. Alat-alat serpih itu diduga berasal dari kala Plestosen mengingat keletakannya dalam lapisan kerikil Ainaro, yang ternyata mengandung fosil Stegodon.

Tradisi alat-alat serpih yang berkembang sejak periode Plestosen Tengah menghasilkan bentuk alat-alat sederhana. Selama masa Plestosen tradisi ini bergandengan dengan tradisi kapak perimbas sebagai unsur yang dominan, atau pula tradisi ini berdiri sendiri, bergantung pada tradisi alat serpih-bilah menjadi sangat penting dan jika mengamati tipe alat-alatnya merupakan jenis perkakas utama dalam menunjang kehidupan sehari-hari.

Bermacam-macam bentuk mulai diciptakan melalui teknik pembuatan yang lebih maju. Peranannya terutama tampak dalam kehidupan di gua-gua dan pada waktu batuan obsidian mulai digunakan sebagai bahan pembuatan alat-alat. Demikianlah deskripsi tentang sejarah penemuan alat serpih di Indonesia.

Baca Juga  Prasasti Telaga Batu (683)

Daftar Bacaan

  • Poesponegoro, Marwati Djoened & Nugroho Notosusanto (ed.). 2011. Sejarah Nasional Indonesia I: Zaman Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Beri Dukungan

Beri dukungan untuk website ini karena segala bentuk dukungan akan sangat berharga buat website ini untuk semakin berkembang. Bagi Anda yang ingin memberikan dukungan dapat mengklik salah satu logo di bawah ini:

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Abhiseva.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca