Sejarah Perkembangan Sosiologi Dari Waktu Ke Waktu

Sebelum memahami lebih mendalam tentang apa itu ilmu sosiologi, perlu kiranya memahami tentang sejarah perkembangan sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat, interaksi sosial, dan berbagai aspek kehidupan sosial. Melalui sosiologi, kita bisa memahami bagaimana struktur sosial, pola hubungan, dan perubahan sosial terjadi dalam masyarakat. Ilmu ini membantu kita melihat lebih dalam tentang bagaimana individu dan kelompok berinteraksi dan membentuk dunia sosial mereka.

sejarah perkembangan sosiologi

Mempelajari sosiologi penting karena memberikan kita alat untuk menganalisis dan memahami dinamika sosial di sekitar kita. Dengan pemahaman ini, kita dapat mengatasi berbagai masalah sosial, merumuskan kebijakan yang lebih baik, dan mempromosikan keadilan sosial. Sosiologi juga membantu kita memahami peran kita dalam masyarakat dan bagaimana kita bisa berkontribusi untuk perubahan positif.

Sejarah Perkembangan Sosiologi Dari Waktu Ke Waktu

Awal Mula Pemikiran Sosiologi

Sebelum kemunculannya, Sosiologi masih berupa ilmu yang menjadi pemikiran para ilmuwan. Mereka memikirkan cara-cara yang bisa dilakukan agar ilmu pengetahuan mampu mengakomodasi masyarakat dan juga menjelaskan fenomenafenomena yang terjadi di dalamnya. Pada dasarnya, latar belakang yang akhirnya menjadi tujuan utama Sosiologi bisa dibentuk adalah agar bisa mengetahui pola perilaku masyarakat sehingga mampu mewujudkan interaksi masyarakat yang berhasil. Hal tersebut juga selaras dengan pengertian Sosiologi yang mengatakan jika ilmunya mengatur tentang kehidupan masyarakat.

Pemikiran tentang hal yang berkaitan dengan sosiologi sudah ada sejak zaman kuno, namun sebagai disiplin ilmu yang terstruktur, sosiologi baru berkembang pada abad ke-19. Pada masa itu, para pemikir mulai mengajukan teori-teori untuk memahami perubahan yang terjadi di masyarakat, terutama akibat Revolusi Industri dan perubahan politik di Eropa.

Baca Juga  Stratifikasi Sosial Dan Dinamika Masyarakat Dalam Keberagaman

Filosof-filosof seperti Plato dan Aristoteles telah membahas tentang masyarakat dan pemerintahan, namun mereka lebih fokus pada etika dan politik. Sosiologi modern lebih terinspirasi oleh para pemikir seperti Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean-Jacques Rousseau yang menekankan kontrak sosial dan hak-hak individu.

Lahirnya Sosiologi Sebagai Sebuah Ilmu (Perkembangan Sosiologi Abad Ke-19)

Awal perkembangannya, Sosiologi lahir akibat adanya gejolak sosial efek revolusi industri. Akibat revolusi tersebut banyak terjadi eksploitasi tenaga kerja dan urbanisasi yang sangat besar. Hal ini tentunya menjadikan dunia menjadi bergejolak dan banyak konflik-konflik baru muncul. Dari sinilah, peran ilmu pengetahuan dibutuhkan untuk memberikan pengamatan serta pengalaman kepada masyarakat yang kemudian dikemas dalam rancangan ilmu Sosiologi.

Auguste Comte

Istilah Sosiologi ini pertama kali diperkenalkan oleh Auguste Comte yang kemudian dikenal sebagai bapak Sosiologi dunia. Auguste Comte mengatakan jika Sosiologi merupakan ilmu yang menggunakan masyarakat sebagai objeknya. Sebenarnya, sebelum Auguste Comte menggagas tentang Sosiologi, Ibnu Khaldun yang merupakan tokoh pemikir Islam telah memperkenalkan kajian tentang masyarakat sekitar tahun 1332. Namun, memang kajian tentang Sosiologi secara umum dan lengkap dibahas oleh Auguste Comte.

Di dalam bukunya Course De Philosophie Positive, ia menjelaskan bahwa untuk mempelajari masyarakat harus melalui urutan-urutan tertentu, yang kemudian akan sampai pada tahap akhir yaitu tahap ilmiah. Dengan demikian, Comte merintis upaya penelitian terhadap masyarakat, yang selama berabad-abad sebelumnya dianggap mustahil. Atas jasanya memperkenalkan istilah sosiologi maka Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi. Ia mengkaji sosiologi secara sistematis, sehingga sosiologi terlepas dari ilmu filsafat dan berdiri sendiri sejak pertengahan abad ke-19.

Gagasan Comte mendapat sambutan luas, terbukti dengan munculnya sejumlah ilmuwan di bidang sosiologi. Mereka antara lain, Pitirim A. Sorokin, Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, George Simmel, dan Max Weber.

Baca Juga  Interaksi Sosial: Dinamika Hubungan Antar Individu dan Kelompok dalam Kajian Sosiologi

Emile Durkheim

Emile Durkheim, seorang sosiolog Prancis, adalah salah satu tokoh utama dalam perkembangan sosiologi. Durkheim menekankan pentingnya “fakta sosial”, yaitu cara bertindak, berpikir, dan merasakan yang berada di luar individu tetapi memiliki kekuatan mengendalikan individu. Karya-karyanya tentang bunuh diri, agama, dan pendidikan sangat mempengaruhi studi sosiologi.

Karl Marx

Karl Marx, seorang filsuf Jerman, memberikan kontribusi besar dengan teori konfliknya. Marx percaya bahwa masyarakat selalu berada dalam keadaan konflik karena perbedaan kepentingan antara kelas sosial yang berbeda. Ia menekankan bahwa perubahan sosial terutama didorong oleh konflik kelas dan perjuangan antara yang memiliki alat produksi dan yang tidak.

Max Weber

Max Weber, seorang sosiolog Jerman, memperkenalkan konsep “pengertian sosial” yang menekankan pentingnya memahami tindakan sosial dari sudut pandang individu. Weber juga mengembangkan teori tentang birokrasi, agama, dan otoritas yang sangat mempengaruhi sosiologi modern.

Herbert Spencer

Memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.

Perkembangan Sosiologi Abad Ke-20

Pada awal abad ke-20, sosiologi berkembang pesat di Amerika Serikat. Universitas-universitas seperti University of Chicago menjadi pusat studi sosiologi. Pemikir seperti George Herbert Mead dan Charles Horton Cooley mengembangkan teori interaksionisme simbolik, yang fokus pada interaksi sosial dan peran simbol dalam komunikasi manusia.

Setelah Perang Dunia II, sosiologi terus berkembang dengan berbagai pendekatan dan metode penelitian. Talcott Parsons mengembangkan teori struktural fungsional yang melihat masyarakat sebagai sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait. Pada saat yang sama, kritikus seperti C. Wright Mills menekankan pentingnya memahami hubungan antara struktur sosial dan kehidupan individu.

Baca Juga  Perubahan Sosial

Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, sosiologi terus berkembang dengan fokus pada isu-isu global seperti globalisasi, perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan teknologi. Sosiologi kontemporer juga lebih interdisipliner, menggabungkan wawasan dari psikologi, antropologi, ekonomi, dan ilmu politik untuk memahami fenomena sosial yang kompleks.

Sejarah perkembangan sosiologi menunjukkan bahwa ini adalah ilmu yang dinamis dan terus berkembang. Dengan akar yang dalam pada pemikiran filosofis dan berkembang melalui kontribusi berbagai pemikir besar, sosiologi menawarkan wawasan yang kaya dan beragam tentang masyarakat manusia. Dari studi tentang fakta sosial oleh Durkheim hingga teori konflik Marx dan analisis pengertian sosial oleh Weber, setiap kontribusi telah memperkaya pemahaman kita tentang dunia sosial.

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Abhiseva.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Share via
Copy link