Steropodon adalah genus mamalia purba yang termasuk dalam ordo monotremata, ordo mamalia bertelur. Genus ini hanya memiliki satu spesies, yaitu Steropodon galmani, yang hidup sekitar 100,2-96,6 juta tahun lalu pada periode Cretaceous, dari Albian awal hingga Cenomanian tengah. Spesies Ini adalah salah satu monotremata tertua yang ditemukan, dan merupakan salah satu penemuan mamalia tertua di Australia. Beberapa monotremata lain diketahui dari Formasi Griman Creek, termasuk Dharragarra, Kollikodon, Opalios, Parvopalus, dan Stirtodon.
Penemuan Steropodon Galmani
Steropodon hanya diketahui dari satu rahang opal dengan tiga geraham yang ditemukan di Formasi Griman Creek, Lightning Ridge, New South Wales, Australia, oleh dua bersaudara, David dan Alan Galman. Penemuan ini dipublikasikan pada tahun 1981 dan menjadi dasar penamaan genus dan spesiesnya.

Klasifikasi Steropodon masih diperdebatkan. Awalnya, ia diklasifikasikan sebagai anggota keluarga Platypusidae, yang juga termasuk platipus modern. Namun, penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa Steropodon memiliki lebih banyak kesamaan dengan mamalia bertelur purba lainnya, seperti Monotrematum, dan diklasifikasikan ulang sebagai anggota keluarga Steropodontidae.
Ciri-Ciri Steropodon
Bentuk gigi Steropodon agak mirip dengan mamalia berplasenta dan marsupial khususnya keberadaan gigi geraham tribosphenic yang dianggap sebagai ciri khusus pada mamalia sejak Zaman Kapur. Hal ini, bersama dengan penemuan molar tribosphenic dari kerabat monotreme Ausktribosphenos dan Ambondro mahabo yang mana untuk spesies Ambondro mahabo mengalami evolusi pada zaman Jurassic, membawa pada kesimpulan bahwa molar berevolusi secara tersendiri dalam dua garis keturunan. Hal ini mengilhami penciptaan subkelas Australosphenida—monotremata dan kerabatnya yang telah punah dan begitu juga denganTribosphenida (mamalia berplasenta dan marsupial). Namun, mengingat klasifikasi ini hanya didasarkan pada sisa-sisa rahang dan gigi bawah, bukti yang ada mungkin tidak cukup untuk membuat kesimpulan ini secara pasti.
Steropodon adalah mamalia besar yang hidup pada era Mesozoikum, dengan panjang tubuh sekitar 40-50 sentimeter (16-20 inci). Rahangnya yang ditemukan menunjukkan bahwa ia memiliki tiga geraham di setiap sisi rahangnya. Geraham ini memiliki bentuk yang sederhana, dengan mahkota yang datar dan tepi yang tajam. Hal ini menunjukkan bahwa spesies ini kemungkinan besar adalah pemakan serangga atau hewan kecil lainnya.
Steropodon memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari mamalia bertelur lainnya. Ciri-ciri tersebut antara lain:
- Rahang yang lebih panjang dan ramping
- Geraham yang lebih kecil dan sederhana dengan panjang 5-7 milimeter (0,20–0,28 inci), dengan lebar 3–4 milimeter (0,12–0,16 inci). Panjang 1–2 sentimeter (0,39–0,79 inci)
- Tulang pipi yang lebih kecil
- Tulang telinga yang lebih besar
- Ciri-ciri ini menunjukkan bahwa Steropodon lebih mirip dengan mamalia plasental daripada mamalia bertelur lainnya.
Habitat Steropodon
Habitat Steropodon masih belum diketahui secara pasti. Namun, berdasarkan lokasi penemuannya, ia kemungkinan besar hidup di hutan atau daerah basah lainnya. Ekologi Steropodon juga masih belum diketahui secara pasti. Namun, berdasarkan ciri-cirinya, ia kemungkinan besar adalah hewan nokturnal yang mencari makan di malam hari.
Steropodon adalah mamalia bertelur purba yang menarik dan penting. Penemuannya membantu para ilmuwan memahami evolusi mamalia bertelur dan hubungannya dengan mamalia plasental.
Daftar Bacaan
- Poropat, Stephen F.; Bell, Phil R.; Hart, Lachlan J.; Salisbury, Steven W.; Kear, Benjamin P. (2023-04-03). “An annotated checklist of Australian Mesozoic tetrapods”. Alcheringa: An Australasian Journal of Palaeontology. 47 (2): 129–205.
- Flannery, Timothy F.; McCurry, Matthew R.; Rich, Thomas H.; Vickers-Rich, Patricia; Smith, Elizabeth T.; Helgen, Kristofer M. (2024-05-26). “A diverse assemblage of monotremes (Monotremata) from the Cenomanian Lightning Ridge fauna of New South Wales, Australia”. Alcheringa: An Australasian Journal of Palaeontology: 1–19.
- Stokstad, E. (2001). “Tooth theory revises history of mammals”. Science. 291 (5501): 26.
- Flannery, T. F.; Rich, T. H.; Vickers-Rich, P.; Ziegler, T.; Veatch, E. G.; Helgen, K. M. (2022). “A review of monotreme (Monotremata) evolution”. Alcheringa: An Australasian Journal of Palaeontology. 46: 3–20.
- Musser, A. M. (2013). “Classification and evolution of the monotremes”. In Ashwell, K. (ed.). Neurobiology of Monotremes: Brain Evolution in Our Distant Mammalian Cousins. Melbourne: CSIRO Publishing. pp. 1–17.
- M. Archer, F. A. Jenkins, S. J. Hand, P. Murray, and H. Godthelp. 1992. Description of the skull and non-vestigial dentition of a Miocene platypus (Obdurodon dicksoni n. sp.) from Riversleigh, Australia, and the problem of monotreme origins. Platypus and Echidnas 15-27.
- Archer, M.; Flannery, T. F.; Ritchie, A.; Molnar, R. E. (1985). “First Mesozoic mammal from Australia — an early Cretaceous monotreme”. Nature. 318 (6044): 363–366.