Sudawarman (628-639)

Sudawarman (sudhawarman) dari Kerajaan Tarumanegara mulai memerintah menggantikan kakaknya, Raja Kertawarman yang meninggal pada tahun 628. Sudawarman sendiri adalah seorang resi (brahmana) yang tinggal di India. Setelah mengetahui kabar kakaknya telah meninggal dan tidak memiliki seorang pun anak, maka takhta Kerajaan Tarumanegara secara resmi jatuh kepada Sudawarman.Setelah dinobatkan sebagai raja di Kerajaan Tarumanegara. Sudawarman bergelar Sri Maharaja Sudawarman Mahapurusa Sang Paramartaresi Hariwangsa.

Masa Pemerintahan Sudawarman

Raja Sudawarman memiliki dua orang anak yang bernama Dewi Mahasari yang diperistri oleh Raja Kerajaan Cupunagara yang bernama Nagajaya dan seorang anak laki-laki yang bernama Dewamurti. Pada masa pemerintahan Sudawarman, semakin nampak kemunduranKerajaan Tarumanegara yang disebabkan semakin banyaknya kerajaan-kerajaan bawahan yang memilih berdiri sendiri terlepas dari pengaruh Kerajaan Tarumanegara.

sudawarman

Lepasnya kerajaan-kerajaan bawahan ini menyebabkan pamor Kerajaan Tarumanegara semakin merosot semenjak masa Raja Suryawarman. Kerajaan Tarumanegara mulai tenggelam pengaruhnya dan secara bertahap mulai tergantikan oleh eksistensi kerajaan-kerajaan bawahan yang mulai berdiri sendiri. Ditengah merosotnya pamor Kerajaan Tarumanegara, Raja Sudawarman tidak dapat berbuat banyak hal. Hal ini disebabkan tidak begitu banyak yang dipahami oleh Sudawarman berkaitan dengan situasi politik di Pulau Jawa bagian barat, sebab sejak kecil raja Sudawarman telah tinggal di India. Raja Sudawarman meninggal pada tahun 639 M. Kedudukannya sebagai raja digantikan oleh putranya yang bernama Dewamurti.

Daftar Bacaan

  • Pustaka Pararatwan i Bhumi Jawadwipa
  • Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara Sarga 4 Parwa 2
  • Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara Sarga 3 Parwa 2
  • Ayatrohaedi. 2005. Sundakala: cuplikan sejarah Sunda berdasarkan naskah-naskah “Panitia Wangsakerta” Cirebon. Jakarta: Pustaka Jaya.
  • Ekajati, Edi S. 2005. Polemik Naskah Pangeran Wangsakerta. Jakarta: Pustaka Jaya.
  • Groeneveldt. W. P. 2009. Nusantara dalam Catatan Tionghoa. Depok: Komunitas Bambu.
  • Kapur, Kamlesh. 2010. History Of Ancient India (portraits Of A Nation). New Delhi: Sterling Publishers Pvt. Ltd.
  • Poesponegoro, Marwati Djoened & Nugroho Notosusanto (ed.). 2011. Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Hindu. Jakarta: Balai Pustaka.

Beri Dukungan

Beri dukungan untuk website ini karena segala bentuk dukungan akan sangat berharga buat website ini untuk semakin berkembang. Bagi Anda yang ingin memberikan dukungan dapat mengklik salah satu logo di bawah ini:

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Abhiseva.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca