Zaman Tersier adalah istilah penyebutan untuk pembabakan waktu geologi yang berkisar antara 66 juta hingga 2,6 juta tahun yang lalu. Periode ini dimulai dengan kepunahan dinosaurus non-unggas yang terjadi sejak kepunahan Kapur–Paleogen, pada awal Era Kenozoikum, dan berlanjut hingga awal glasiasi Kuarter pada akhir Zaman Pliosen. Rentang waktu yang dicakup oleh zaman Tersier ini pada dasarnya merupakan gabungan periode Paleogen dan Neogen, yang terkadang disebut Tersier Awal dan Tersier Akhir.
Penggunaan Awal Istilah Zaman Tersier
Istilah zaman Tersier pertama kali digunakan oleh Giovanni Arduino, geolog Italia pada pertengahan abad ke-18. Giovanni Arduino mengklasifikasikan waktu geologi ke dalam periode primitif (atau primer), sekunder, dan tersier berdasarkan pengamatan geologi yang ia lakukan di Italia Utara. Kemudian ia juga menetapakan periode keempat, yang disebut dengan zaman Kuarter. Pada perkembangan awal studi geologi, periode-periode yang disebutkan di atas dianggap oleh para ahli geologi sesuai dengan narasi yang tertera di dalam Alkitab, di mana batuan-batuan di Zaman Tersier dianggap berhubungan dengan peristiwa Banjir Besar.

Pada abad ke-19 tepatnya tahun 1833, Charles Lyell memasukkan Periode Tersier ke dalam sistem klasifikasinya yang jauh lebih rinci. Klasifikasi yang diberikan oleh Charles Lyell berdasarkan pada fosil moluska yang berhasil ia kumpulkan di Italia dan Sisilia pada tahun 1828-1829. Berdasarkan pada temuannya ini, Charles Lyell membagi Zaman Tersier menjadi empat zaman menurut persentase fosil moluska yang menyerupai spesies moluska modern yang ditemukan pada lapisan tersebut. Dia menggunakan istilah Yunani untuk membagi periode Tersier: Eosen, Miosen, Pliosen Lama, dan Pliosen Baru.
Meskipun pembagian yang dilakukan oleh Lyell ini tampaknya cukup akurat untuk wilayah seperti dibagian Pegunungan Alpen dan dataran Italia. Namun, ketika sistem yang sama kemudian diperluas ke bagian lainnya di daratan Eropa dan Amerika, klasifikasi Lyell ini terbukti tidak dapat diterapkan. Oleh karena itu, penggunaan fosil moluska untuk pengklasifikasian perlu diganti dan ditinjau ulang. Untuk sebagian besar penggunaan istilah ‘Tersier’ digunakan secara formal, istilah ini mengacu pada rentang waktu antara 65 dan hingga 1,8 juta tahun yang lalu.
Penggunaan Istilah Zaman Tersier Sekarang
Zaman Tersier terletak di antara Era Mesozoikum dan Periode Kuarter, meskipun penggunaan periode ini tidak lagi diakui sebagai satuan formal oleh Komisi Stratigrafi Internasional. Rentang zaman Tersier dibagi lagi menjadi Paleosen (66–56 juta tahun yang lalu), Eosen (56–33,9 juta tahun yang lalu), Oligosen (33–23,9 juta tahun yang lalu), Miosen (23–5,3 juta tahun yang lalu). ) dan Pliosen (5,3–2,6 juta tahun yang lalu), dan meluas hingga tahap pertama Pleistosen, yakni Tahap Gelasian.
Daftar Bacaan
- Berggren, William A. 1998. “The Cenozoic Era: Lyellian (chrono)stratigraphy and nomenclatural reform at the millennium”. Geological Society, London, Special Publications. 143 (1): 111–132.
- Dunbar, Carl O. 1964. Historical Geology (2nd ed.). New York, NY: John Wiley & Sons
- Ogg, James G.; Gradstein, F. M.; Gradstein, Felix M. 2004. “1: Chronostratigraphy: Linking time and rock”. A Geologic Time Scale 2004. Cambridge, UK: Cambridge University Press.
- Rudwick, M. J. S. 1992. “Except”. Scenes from Deep Time: Early Pictorial Representations of the Prehistoric World. Chicago: University of Chicago Press.
- Vandenberghe, N.; Hilgen, F.J.; Speijer, R.P. 2012. “28: The Paleogene period”. In Gradstein, Felix M.; Ogg, James G.; Schmitz, Mark D.; Ogg, Gabi M. (eds.). The Geologic Time Scale 2012 (1st ed.). Amsterdam: Elsevier. p. 856.